Kamis, 17 Februari 2011

mengayuh becak demi selembar rupiah



nasib tukang becak sangatlah malang, mereka harus mengayuh becak bermil-mil jaunya. mereka tidak menghiraukan teriknya matahari, dinginnya hembusan angin malam. mereka tidak memperdulikan semua itu, mereka hanya ingin mengejar kertas yang dapat menghidupi keluarganya. mereka mengayuh becaknya dengan penuh harap, mereka mengharapkan hasil jerih payahnya dapat mencukupi keluarganya. mereka mengayuh becaknya denga penuh semangat, agar hasil yang mereka dapatkan sebanding dengan usaha mereka mengayuh becak yang begitu beratnya. mereka menahan dahaga yang amat berat, dan menahan rasa lapar yang menerjang. karena, mereka memikirkan perut-perut anak mereka. karena, ekonomi yang tidak memungkinkan. sehingga, banyak wanita yang terjun langsung untuk menjadi tukang becak. karena, para wanita sekarang tidak mau tinggal diam, yang harus duduk manis di rumah menanti datangnya para lelaki untuk meminta hasil dari usaha mereka untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. mereka nekat untuk bekerja mengayuh becak demi membantu kebutuhan keluarga yang belum tercukupi. ternyata yang mereka dapatkan hanya puluhan lembaran uang seribuan, sangat tidak sepadan dengan usaha-usaha mereka.

0 komentar:

Posting Komentar