Minggu, 15 Mei 2011

5 Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan Paru-paru

Setiap pekerjaan memiliki risiko tersendiri termasuk dalam hal kesehatan paru-paru. Tapi ada 5 pekerjaan yang bisa berisiko dan membahayakan kesehatan paru-paru.
Sebagian besar jenis penyakit paru-paru akibat pekerjaan bisa dicegah, langkah-langkah sederhana dalam pengendalian bisa mengurangi paparan dan juga risiko.

Berikut 5 pekerjaan yang membahayakan paru - paru :
1. Pertambangan
Para penambang berisiko tinggi terhadap sejumlah penyakit paru-paru seperti PPOK (akibat paparan debu) dan juga silicosis (penyakit bekas luka di paru-paru akibat airbone silica). Sedangkan penambang batu bara berisiko terkena penyakit paru yang disebut pneumokoniosis (paru-paru hitam). Penyakit ini merupakan investasi jangka panjang, karenanya penggunaan masker yang bisa menyaring debu dengan baik bisa membantu..
2.  Petugas pemadam kebakaran
Petugas pemadam kebakaran berisiko menghirup asap dan berbagai bahan kimia yang mungkin ada di dalam gedung yang terbakar. Paparan bahan beracun dan asbes adalah risiko yang sering terjadi setelah api padam. Untuk itu alat pelindung pernapasan harus selalu digunakan pada semua tahap pemadaman kebarakan, termasuk saat petugas menyisir puing-puing untuk memastikan api tidak menyala lagi.
3. Konstruksi
Pekerja bisa menghirup debu dari kegiatan pembongkaran atau renovasi yang berisiko terkena kanker paru-paru, mesothelioma dan asbestos, yaitu suatu penyakit yang menyebabkan jaringan parut dan kaku di paru-paru. Untuk itu diperlukan pakaian pelindung termasuk respirator (masker khusus) saat bekerja di sekitar bangunan dan menghindari rokok.
4. Manufaktur
Pekerja pabrik bisa terkena debu, bahan kimia dan juga gas yang dapat meningkatkan risiko PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Bahan kimia tertentu seperti perasa diacetyl yang digunakan dalam microwave popcorn, pabrik anggur dan makanan bisa menyebabkan penyakit yang merusak yaitu bronchiolitis obliterans. Langkah sederhana seperti memakai masker saat menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya bisa mengurangi risiko. 
5. Industri otomotif
Pekerja otomotif khususnya bagian yang memperbaiki body mobil sangat berisiko mengalami asma. Hal ini karena produk cat semprot seperti isocyanate dan polyurethane bisa menimbulkan iritasi kulit, alergi, sesak napas dan menyebabkan kesulitan bernapas yang parah. Penggunaan respirator, sarung tangan, kacamata dan ventilasi yang baik dapat sangat membantu.

Kamis, 21 April 2011

MEREKA YANG HIDUP DARI HUTAN: BELAJAR DARI KEHIDUPAN PARA PENEBANG KAYU DI PANTON REU


 Para penebang kayu di Provinsi Jawa Tengah, tidak memikirkan apa yang akan mereka peroleh setelah mereka menebang kayu. bahkan menurut mereka, menebang kayu tidak menimbulkan apa-apa. mungkin belum adanya pemahaman yang luas dalam diri mereka tentang bahaya menebang kayu yang ada di hutan. mereka tidak tahu, jika hutan terus menerus di tebang akan menjadi gundul. dan bencana alam seperti banjir, dan tanah longsor akan mudah dan sering terjadi. mereka hanya mementingkan kelangsungan hidup mereka, bahkan yang hanya mereka pikirkan adalah yang penting anak dan keluarga meraka bisa makan. saya sedikit ragu apa benar mereka tidak mengetahui tentang bahaya menebang hutan  itu? atau, apakah mereka hanya pura-pura tidak tahu? demi mendapatkan sepeser rupiah, hanya mereka yang tahu jawabannya. tetapi, jika kayu yang di hutan terus-menerus di tebang akan mengakibatkan bahaya yang akan mereka tanggung sendiri.

Sabtu, 19 Maret 2011

Pemburu Tokek : Profesi Unik dan Penuh Tantangan


Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, mungkin hanya satu diantara sekian desa di Jember, yang kini warganya banyak yang berprofesi sebagai pemburu tokek.
Berbekal peralatan sederhana seperti lampu senter dan galah yang pada ujungnya dipasangi tali penjerat, perburuan tokek ini biasanya dimulai menjelang malam, dan berakhir pada dini hari. Seperti yang dilakukan 2 saudara kembar, Supriyadi dan Sugianto, ini misalnya.
 
Setelah peralatan dirasa telah siap, perburuan pun dimulai dengan mendatangi lokasi ladang maupun kawasan hutan.
 
Untuk menjangkau posisi tokek yang berada diatas pohon, pemburu biasanya menggunakan bantuan galah yang mereka bawa untuk menangkapnya. Sementara, jika posisinya terjangkau, mereka cukup hanya dengan tangan kosong.
 
Meski terkesan sederhana, namun berburu tokek membutuhkan ketrampilan khusus. Pemburu dituntut jeli dan cekatan sebab jenis hewan yang dicari tergolong gesit dan lincah.
Profesi ini juga sarat tantangan. Betapa tidak, lokasi perburuan yang tak jarang berada di kawasan hutan dan rimbunnya pepohonan, seringkali membuat mereka terpatuk ular maupun binatang berbahaya lainnya.
Jika rejeki datang, dalam sekali berburu mereka bisa memperoleh puluhan ekor sekaligus, yang kemudian mereka jual ke sejumlah pengepul maupun penangkar tokek dengan harga bervariasi, sesuai ukurannya.
Permintaan akan daging reptil ini sendiri belakangan terus meningkat, terutama dari luar negeri untuk kebutuhan bahan obat-obatan

Rabu, 23 Februari 2011

Sang Pemburu Sarang Burung Walet




Ketika saya sedang melihat-lihat acara televisi yang isianya hanya sinetron yang tidak bermutu, akhirnya saya menemukan 1 acara dimana menurut saya bagus dan sungguh menambah pengetahuan saya. Sang Pemburu, itulah judulnya nah untuk itu saya akan mengupas tuntas tentang sarang burung walet.
Pernah dengar Sarang Burung Walet tidak? yah, betul sarang burung walet adalah air liur burung walet yang kering yang bisa di olah menjadi makanan yang mempunyai sejuta manfaat untuk tubuh. Pernah waktu dulu saya kira sarang burung walet itu berupa apa gitu, tapi ternyata dari air liur. kata orang sarang burung walet atau apodidae memiliki sekitar 30 spesies. Walet pun mempunyai beberapa sayap yang menyempit dan runcing, serta ekor yang panjang, sehingga burung ini bisa menempel dan bergantung di dinding-dinding goa. Sarang burung walet ini mengandung protein, mineral dan juga sumber asam amino yang lengkap sehingga sarang burung walet sangat terkenal di mana-mana.
Harga jual yang tinggi membuat para pemburu sarang burung walet pun senang, bagaimana tidak senang bayangkan saja kalau harga jual sarang walet bisa mencapai 12 juta-20 juta/kg. tetapi, proses mendapatkannya sangatlah susah, apalagi harus dengan tekat yang besar, diikuti dengan taruhan nyawa. Sarang walet yang kebanyakana di dalam goa-goa yang di dekat laut lepas dan di tebing-tebing yang sangat curam inilah yang membuat sang Pemburu harus bertaruh nyawa untuk bisa menghidupi keluarga mereka. Bermodal bambu, tali tambang, senter dan alat-alat sederhana lainnya. tidak terbayang jika para pemburu, memburu sarang burung walet ketika cuaca sedang tidak bersahabat, sudah jalan licin, gelap, dan air laut pasang, sungguh tidak bisa saya bayangkan seberapa besar jasa para pemburu ini.
ini saya beri manfaat sarang burung walet bagi kesehatan :
Sarang walet itu berfungsi sebagai food supplement, Asupan sarang walet akan menstimulus kinerja organ-organ tubuh lebih baik. Kekebalan tubuh meningkat dan penyakit menyingkir, tutur spesialis kanker dari Sekolah Kedokteran Tradisional di Propinsi Henan, Cina. Jadi selain itu juga sarang burung walet mengandung protein yang berbentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain karbohidrat, lemak, dan air. Jumlahnya mencapai 50 persen. Di tubuh, protein berperan sebagai zat pembangunan. Ia membentuk sel-sel dan jaringan baru serta berperan aktif selama metabolisme protein asal hewan diakui lebih gizi lantaran punya ikatan senyawa lebih kompleks dari pada protein nabati.

Selasa, 22 Februari 2011

Nelayan Beralih Profesi Jadi Pemburu Batu Bara



ABDUL Rohim (37) sudah tak berminat lagi menjadi seorang nelayan. Padahal, semasa remajanya, ia tak pernah lepas dari perahu dan jaring. Bahkan, hampir setiap siang dan malam ia berada di tengah-tengah laut untuk memburu kakap merah, bawal, teri nasi, dan ikan laut lainnya.
Akan tetapi, kini lelaki yang tinggal di Kampung Pesisir, Kota Cirebon itu memutuskan untuk beralih menjadi seorang "GERANDONG" di Dermaga Pelabuhan Cirebon. Pekerjaan barunya itu sangat berdekatan dengan maut. Pasalnya, ia harus rela berjam-jam menyelam untuk meraup sisa-sisa batu bara yang jatuh berserakan dari kapal tongkang di dasar laut, yang dalamnya sekitar tujuh meter.
"Ini sudah risiko saya. Menjadi nelayan sudah tidak bisa diandalkan. Karena saat ini mencari ikan itu sangat sulit. Entah apa karena lautnya sudah tidak ada ikannya, atau karena apa. Makanya, saya berhenti jadi nelayan," tutur lelaki yang memiliki tiga putra itu.
Memburu batu bara di dasar laut sudah ia lakoni selama dua tahun. Alat selam yang dia gunakan sangat tradisional. Ia menggunakan kompresor sebagai alat bantu pernapasan dan kacamata standar untuk menyelam. Sementara telinganya tak diberi penutup. Dengan alat sederhana dan cukup berbahaya, Abdul Rohim minimal empat kali dan maksimal tujuh kali menyelam dalam satu hari. Di saat Abdul Rohim menyelam, rekannya. Nanang (28) bertugas menarik ember yang diisi sisa-sisa batu bara oleh Abdul Rohim dari dasar laut. Sekali menyelam sekitar sepuluh karung batu bara atau 150 kilogram dapat ia kumpulkan.
Kepingan batu bara itu ia jual ke pengepul dengan harga Rp 4.000 per kilogram. Jika sehari ia mendapatkan empat puluh karung maka uang yang ia terima Rp 120.000. "Itu pun dibagi tiga, buat saya, Nanang dan pemilik kompresor. Akan tetapi, kalau tongkang selesai bongkaran bisa mencapai 600 karung per hari," tutur Abdul Rohim. memang harganya memang tidak sebanding, tapi mau bagaimana lagi Abdul Rohim telah mencintai pekerjaannya sebagai GERANDONG.